DPRD Sidoarjo Ajak Pemilih Pemula Aktif Wujudlakn Pilkada Damai dan Berkualitas 

pimpinan DPRD Kabupaten Sidoarjo, periode 2024-2029. (ist)
pimpinan DPRD Kabupaten Sidoarjo, periode 2024-2029. (ist)
b-news.id leaderboard

SIDOARJO | B-news.id - Partisipasi politik pemilih pemula mempunyai peran penting dalam proses demokrasi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sidoarjo pada 27 November 2024 mendatang. 

Dalam Pilkada Sidoarjo kali ini, jenis pemilih yang menjadi perhatian penting guna melihat tingkat partisipasi politik pemilih khususnya pemilih pemula. Pada Pemilu 2024 lalu, jumlah pemilih muda dipredeksi mencapai 52%. 

Minimnya kesadaran dalam pemahaman demokrasi dan rendahnya pendidikan politik bagi para pemilih pemula tentu dapat menurunkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Sidoarjo pada 27 November mendatang. 

Ketua DPRD Sidoarjo, H Abdillah Nasih mengatakan, dalam upaya memberikan pemahaman dan edukasi yang mendalam mengenai proses demokrasi, dan pentingnya partisipasi aktif dalam Pemilu 2024 kepada pemilih pemula, Pemkab Sidoarjo melalui penyelenggara Pilkada, yakni KPU perlu memberikan sosialisasi dan edukasi kepada pemilih pemula. 

Nasih menekankan bahwa pemuda sangat penting dalam partisipasi pesta demokrasi dan berperan aktif dalam mewujudkan pilkada damai dan berkualitas, serta bagaimana pemuda bisa turut serta dalam membentuk masa depan daerahnya, khususnya Sidoarjo.

Partisipasi pemuda dalam Pilkada, lanjutnya, adalah kunci dari pondasi demokrasi yang kuat. Pemuda memiliki peran yang sangat vital dalam menentukan arah masa depan daerahnya.

 “Saya sangat berharap, melalui kesempatan ini, mereka akan merasakan betapa pentingnya suara mereka dalam menentukan pemimpin yang akan mewakili kepentingan mereka,” harapnya, kepada B-news.id, Selasa (15/10/2024) usai mengikuti acara rakor pemberantasan korupsi di gedung DPRD Sidoarjo.

Momen ini juga menjadi bukti nyata dari komitmen pemerintah daerah dan DPRD Sidoarjo dalam mendukung pendidikan demokrasi dan keterlibatan aktif pemilih pemula dalam proses politik negara.

 “Harapannya peran pemuda (pemilih pemula, red) termotivasi untuk lebih memahami, terlibat, dan bertanggung jawab dalam menjalankan hak suara mereka di masa mendatang,” tegas legislator PKB yang dilantik menjadi Ketua DPRD Sidoarjo beberapa pekan lalu.

Nasih menambahkan, pentingnya pendidikan pemilih pemula di tengah arus informasi yang begitu deras termasuk harus tahu kebenaran berita dan tidak mudah terpancing berita hoax.

 “Pemuda harus mampu mengenali informasi yang valid, selidiki berita hoax, memahami visi dan misi calon, serta mempertimbangkan denganbijaksana sebelum memilih. Ini adalah hak yang harus dilaksanakan dengan kesadaran dan tanggung jawab penuh,” tambahnya.

Ketua DPRD Sidoarjo, H Abdillah Nasih. (ist)

Dikatakannya, pentingnya generasi penerus untuk cerdas dan proaktif dalam memilih Kepala Daerah, baik Bupati maupun Gubernur yang sesuai keinginan dan Stop Politik Uang.

“Jangan sampai kita memilih pemimpin yang menggunakan politik uang, karena berpotensi menjadi koruptor kedepannya, pastikan memilih karena rekam jejak dan visi misi yang progresif,” tegas Nasih. 

Dalam Pilkada Sidoarjo 2024 ini menurut Nasich, akan menjadi ajang pemilih pemula dalam mengidentifikasi berita hoax tentang calon pemimpin yang marak di media sosial, dan pemberitaan masyarakat. 

“Sehingga momen ini menjadi penguat bagaimana generasi muda sebagai generasi penerus ke depan harus mampu menangkal dan memfilter berita hoax sebagai modal menuju Indonesia Emas,” katanya.

Pemilih pemula juga diajak untuk mencermati para calon pemimpin. Pertimbangan pilihan ini akan menentukan arah pembangunan, khususnya Kabupaten Sidoarjo di masa mendatang. 

“Ikut memahami, meneliti, dan mencari yang terbaik, ya. Yang harus dipahami juga adalah bagaimana kontestasi secara sehat, baik dari sisi calon maupun pemilih, pemilih juga harus sehat,” tuturnya. 

Nasih, menitipkan kepada para pemilih pemula untuk tetap menjaga upaya-upaya merealisasikan pilkada yang berkualitas. Mutu pelaksanaan pilkada patut dijaga dengan cara menghindari kegiatan kampanye yang terindikasi memecah kerukunan di antara warga. 

“Jangan sampai terjadi polarisasi yang tidak bertanggung jawab. Insya Allah, kalau saya lihat mereka cukup antusias, ya, mudah-mudahan semua berjalan lancar dan sukses,” ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Sidoarjo, Warih Andono. (ist)

Senada, Wakil Ketua DPRD Sidoarjo, Warih Andono mengatakan, dalam menyambut pilkada serentak tahun 2024, Komisi Pemilihan Umum Sidoarjo terus menyosialisasi pendidikan pemilih pemula, terutama bagi pelajar SMA/SMK/MA di wilayah Kecamatan-kecamatan. 

Baca Juga : Viral Yel-yel "BAIK", Netralitas ASN Dipertanyakan 

Tujuannya dari kegiatan sosialisasi ini yakni meningkatkan partisipasi masyarakat dan mengoptimalkan sosialisasi kepada pemilih pemula di Kabupaten Sidoarjo terkait dengan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2024.

Warih juga mengatakan bagi pemilih pemula yang masih bingung dengan pasangan calon (paslon) Calon Bupati maupun Calon Wakil Bupati (Cabup dan Cawabup) Kabupaten Sidoarjo yang akan dipilih harus mengetahui rekam jejak (track recordnya) dan agar bisa mengetahui CV, visi, serta misinya.

"Bagi pemilih pemula yang akan berpartisipasi dalam pilkada serentak nantinya harus profiling atau melihat profil calon-calon tersebut sehingga bisa mengetahui dan memahami apa yang diperjuangkan untuk Kabupaten Sidoarjo," tuturnya.

Warih berpesan agar pemilih pemula dapat menyampaikan hal-hal positif dan baik terkait pilkada Sidoarjo kepada masyarakat. Tak lupa, ia juga mengajak pemilih pemula untuk menggunakan hak pilihnya pada pilkada di 27 November 2024.

"Kita harapkan pemilih pemula dapat juga berpartisipasi untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya nanti. Ayo kita datang ke TPS untuk menggunakan hak kita untuk kepentingan masyarakat Sidoarjo," ajak legislator Golkar ini dalam suatu kesempatan kepada B-news.id.

Lebih jauh warih menjelaskan, pemilih pemula yang terdiri atas pelajar, mahasiswa atau pemilih dengan rentang usia 17 sampai 21 tahun menjadi segmen yang memang unik, seringkali memunculkan kejutan dan tentu menjanjikan secara kuantitas.

Disebut unik, kata Warih, sebab perilaku pemilih pemula dengan antusiasme tinggi, relatif lebih rasional, haus akan perubahan dan tipis akan kadar polusi pragmatisme. Kesadaran politik menjadi faktor determinan (menentuan) dalam partisipasi pemilu atau sebagai hal yang berhubungan pengetahuan dan kesadaran akan hak dan kewajiban yang berkaitan dengan lingkungan menjadi ukuran dan kadar seseorang terlibat dalam proses partisipasi pilkada /pemilu. 

“Namun yang membedakan pemilih pemula dan kelompok lainnya adalah soal pengalaman politik dalam menghadapi pilkada sehingga apa yang dijadikan sandaran ketika menentukan pilihan cenderung gamang, tidak stabil atau mudah berubah-ubah sesuai dengan informasi atau preferensi yang melingkarinya,” jelas Warih.

Baca Juga : Songsong Pilkada 2024, Inilah Pesan Plt Bupati Sidoarjo

Pemilih pemula, kata Warih, memiliki antusiasme yang tinggi sementara keputusan pilihan yang belum bulat, sebenarnya menempatkan pemilih pemula sebagai swing vooters yang sesungguhnya. Pilihan politik mereka belum dipengaruhi motivasi ideologis tertentu dan lebih didorong oleh konteks dinamika lingkungan politik lokal.

 “Pemilih pemula mudah dipengaruhi kepentingan-kepentingan tertentu, terutama oleh orang terdekat seperti anggota keluarga, mulai dari orang tua hingga kerabat dan teman,” paparnya. 

Selain itu, lanjut Warih, media massa juga lkut berpengaruh terhadap pilihan pemilih pemula. Hal ini dapat berupa berita di televisi, spanduk, brosur, poster, dan lain-lain. Pemilih pemula khususnya remaja (berusia 17 tahun) mempunyai nilai kebudayaan yang santai, bebas, dan cenderung pada hal-hal yang informal dan mencari kesenangan.

 “Oleh karena itu, semua hal yang kurang menyenangkan akan dihindari. Disamping mencari kesenangan, kelompok sebaya adalah paling penting dalam kehidupan seorang remaja, sehingga bagi seorang remaja perlu mempunyai kelompok teman sendiri dalam pergaulan,” tandasnya.

Sementara menurut sejumlah survei menunjukkan, generasi milenial dan generasi Z diprediksi menjadi kelompok pemilih dengan proporsi terbesar di Pemilu 2024. Pemilih muda atau pemilih milenial merupakan pemilih dengan rentang usianya antara 17-37 tahun. Pada Pemilu Serentak 2024 diprediksi jumlah pemilih muda akan mengalami peningkatan. 

Jika berkaca pada Pemilu Serentak 2019, data dari situs web KPU RI jumlah pemilih muda sudah mencapai 70-80 juta jiwa dari 193 juta pemilih. Ini artinya 35 persen sampai 40 persen pemilih muda sudah mempunyai kekuatan dan memiliki pengaruh besar terhadap partisipasi pemilu nanti.

Memahami pemilih pemula dan perangkat yang dapat menjangkaunya adalah sebuah keuntungan terutama dengan keberadaan media digital seperti media sosial saat ini. 

Media sosial menjadi senjata yang ampuh untuk menggaet pemilih pemula. Strategi sosialisasi dengan menggunakan media sosial seperti facebook, instagram, twitter, telegram dan sejenisnya diharapkan bisa menjadi jembatan penghubung.

Perilaku pemilih pemula yang cenderung tidak peduli dan labil terhadap dunia politik menyebabkan kesadaran dalam berpolitik kurang yang berdampak pada partisipasi pemilih.

Dengan adanya pendidikan pemilih ataupun sosialisasi diharapkan pemilih pemula berperan aktif dalam menggunakan hak pilihnya karena pemilihan kepala daerah adalah sarana perwujudan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil untuk mengahasilkan pemimpin yang aspiratif, berkualitas dan bertanggung jawab sehingga bisa membawa kesejahteraan masyarakatnya.  

Sementara Nana Fitrianti, (16), siswi SMK 1 Sidoarjo mengatakan bahwa dirinya belum pernah berpartisipasi menggunakan hak pilihnya dalam pemilu maupun pilkada sebelumnya dikarenakan umur yang belum mencukupi.

"Tetapi nanti pilkada di November 2024 ini umur sudah mencukupi untuk menggunakan hak pilih. Sebelumnya saya pernah mendapatkan sosialisasi dari KPU Sidoarjo. Saya sebagai pemilih pemula merasa senang karena mendapat banyak sekali manfaat dari sosialisasi ini, misalnya bagaimana kita mengetahui visi dan misi para calon hingga mengatasi isu-isu yang berkembang di dunia media sosial," tutur Nana.

Nana juga mengajak teman yang seusia dengannya untuk aktif menggunakan hak pilih dan tidak golput. "Untuk teman-teman pemilih pemula yang belum pernah maupun yang sudah pernah, jadilah pemilih pemula yang baik, jujur dan anti golput pastinya. Ayo kita sukseskan pilkada serentak pada 27 November 2024 mendatang," pungkasnya. (adv/za)

b-news.id skyscraper

Berita Lainnya

b-news.id skyscraper