KONI Kabupaten Blitar Gelar Konferensi Pers, Luruskan Kabar E-Sport dan Netralitas di Pilkada

Reporter : Sunyoto
Ketua KONI Kab Blitar Tony Andreas menggelar jumpa pers tarkait netralitas dalam Pilkada Kabupaten Blitar. (ist)

KABUPATEN BLITAR | B-news.id -  Kamis, 24 Oktober 2024, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Blitar menggelar konferensi pers di kantor KONI Kabupaten Blitar.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum KONI Kabupaten Blitar, Tony Andreas, SH, bersama jajaran pengurus KONI, atlet E-Sport, dan sejumlah awak media yang bertugas di Blitar Raya.

Dalam kesempatan tersebut, terdapat dua agenda utama yang dibahas. Pertama, mengenai pemberangkatan atlet cabang olahraga E-Sport yang akan bertanding dalam kejuaraan tingkat Provinsi Jawa Timur yang akan berlangsung di Kabupaten Trenggalek pada 25-27 Oktober 2024.

Kedua, menanggapi pernyataan pribadi mantan Bupati Blitar, Rijanto, yang menyebut bahwa cabang olahraga E-Sport belum dinaungi oleh pemerintah melalui KONI, yang disebarkan melalui media sosial TikTok.

Ketua Umum KONI Kabupaten Blitar, Tony Andreas, SH, dalam sambutannya menegaskan bahwa pernyataan yang disampaikan oleh Rijanto tersebut tidak benar dan berpotensi menimbulkan persepsi yang salah di kalangan masyarakat, khususnya para atlet, orang tua atlet, dan pemangku kebijakan.

Tony merasa perlu untuk meluruskan informasi tersebut agar tidak berkembang menjadi isu yang merugikan pihak-pihak terkait.

“Perlu kami tegaskan bahwa E-Sport secara resmi sudah terdaftar di KONI Kabupaten Blitar sejak September 2022. Jadi, apa yang disampaikan melalui TikTok itu tidak sesuai dengan fakta yang ada,” ujar Tony.

Ia juga menyinggung kejadian pada September 2022, di mana terjadi penyelenggaraan kompetisi E-Sport di Gaprang, Kecamatan Kanigoro, yang tidak memiliki izin resmi dari pengurus E-Sport KONI maupun Polres setempat.

Ketua KONI Kabupaten Blitar berikan keterangan kepada wartawan. (ist)

Menurut Tony, kejadian tersebut sangat merugikan pihak KONI Kabupaten Blitar, karena penyelenggaraan yang tidak sesuai aturan ini turut mencoreng nama baik organisasi yang menaungi para atlet.

“Kejadian ini terjadi pada bulan September, tepatnya tanggal 15, di Gaprang. Kami merasa sangat dirugikan, karena acara tersebut diadakan tanpa sepengetahuan kami dan tidak mendapatkan izin baik dari pengurus KONI maupun pihak kepolisian. Yang lebih parah, ada pernyataan dari Pak Rijanto yang menyebutkan bahwa E-Sport belum dinaungi, padahal hal itu tidak benar,” jelas Tony lebih lanjut.

Ia menambahkan, sejak terdaftar secara resmi di KONI Kabupaten Blitar, cabang olahraga E-Sport telah menorehkan banyak prestasi. Para atlet E-Sport Blitar telah berpartisipasi dalam berbagai ajang kompetisi, baik tingkat regional maupun nasional, termasuk Kejuaraan Daerah (Kejurda), Kejuaraan Provinsi (Kejurprov), dan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). Bahkan, atlet E-Sport Blitar telah berhasil meraih medali emas dalam beberapa kesempatan.

“Jadi, sejak tahun 2022, kami telah berhasil membawa atlet-atlet E-Sport ke berbagai kejuaraan bergengsi, dan kami bangga bisa meraih medali emas dalam beberapa ajang. Ini bukti bahwa E-Sport di Kabupaten Blitar sudah terorganisir dengan baik di bawah naungan KONI,” tambah Tony.

Selain membahas perkembangan cabang olahraga E-Sport, Tony Andreas juga menekankan bahwa KONI Kabupaten Blitar selalu menjunjung tinggi prinsip netralitas, terutama dalam situasi politik seperti Pilkada.

Ia menegaskan bahwa KONI tidak terlibat dalam politik praktis, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan, yang melarang organisasi olahraga seperti KONI terlibat dalam kegiatan politik.

“Kami ingin memastikan bahwa KONI Kabupaten Blitar tidak memiliki kepentingan politik. Apa yang kami lakukan ini murni untuk meluruskan kabar yang beredar, agar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat, apalagi di saat menjelang Pilkada. KONI harus tetap netral dan tidak boleh terlibat dalam politik praktis,” jelasnya dengan tegas.

Tony juga berharap agar klarifikasi yang disampaikan dalam konferensi pers ini dapat menjadi pegangan bagi masyarakat untuk memahami bahwa E-Sport sudah diakui dan didukung oleh KONI Kabupaten Blitar.

Ia juga berharap agar pernyataan yang tidak berdasar, seperti yang disampaikan oleh Rijanto, tidak lagi menimbulkan kebingungan atau keresahan di kalangan publik.

“Kami berharap semua pihak bisa memahami bahwa E-Sport sudah berada di bawah naungan KONI, dan kami akan terus mendukung para atlet untuk berprestasi di berbagai ajang. Kami juga berharap agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya,” tambahnya.

Melalui konferensi pers ini, KONI Kabupaten Blitar ingin menegaskan komitmennya dalam mendukung perkembangan cabang olahraga, termasuk E-Sport, serta menjaga netralitas organisasi dalam menghadapi tahun politik.

Tony Andreas berharap, dengan klarifikasi ini, tidak ada lagi kesalahpahaman yang dapat mengganggu keharmonisan masyarakat Blitar. (sms)

Editor : Zainul Arifin

Daerah
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru