Pelatihan Barista dan Program Aji Tani: Optimalisasi DBHCHT 2024 Oleh Disnaker Kabupaten Blitar

Reporter : Sunyoto
Pelatihan Barista dan Program Aji Tani untuk Optimalisasi DBHCHT 2024 Oleh Disnaker Kabupaten Blitar. (ist)

KABUPATEN | BLITAR B-news.id Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024 untuk menyelenggarakan program pelatihan barista bagi 20 pemuda di daerah tersebut.

Program pelatihan ini diadakan di Kafe Sri, Jalan Irian, Kanigoro, Kabupaten Blitar, dan berlangsung selama 14 hari, mulai dari 15 Agustus hingga 2 September 2024.

Baca juga: Nasib Tragis Muhamad Ali Maksum, Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Berburu di Blitar

Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk menciptakan tenaga kerja profesional di bidang penyajian kopi, sehingga peserta bisa siap bekerja di kafe atau bahkan membuka usaha kopi secara mandiri.

Menurut Tavip Wiyono, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar, pelatihan ini dirancang untuk menghasilkan barista profesional dengan sertifikasi kompetensi yang diakui secara nasional.

Oleh karena itu, para peserta akan mendapatkan sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) setelah berhasil menyelesaikan pelatihan.

Selain keterampilan dasar, pelatihan ini juga mencakup keterampilan lanjutan dalam menyeduh dan menyajikan kopi. Pada hari pertama pelatihan, peserta juga diberikan edukasi tentang ketenagakerjaan, termasuk hak-hak pekerja dan perlindungan tenaga kerja, yang diharapkan bisa meningkatkan pemahaman mereka mengenai aspek-aspek penting dalam dunia kerja.

Kabupaten Blitar dikenal memiliki potensi alam yang melimpah, terutama dalam hal produksi biji kopi berkualitas tinggi. Untuk memaksimalkan potensi ini, Tavip menekankan pentingnya memiliki tenaga kerja yang terampil di bidang penyajian kopi.

Dengan meningkatnya popularitas tren minum kopi di kalangan masyarakat, kebutuhan akan tenaga barista yang berkualitas pun ikut meningkat, tidak hanya di perkotaan, tetapi juga di daerah-daerah pinggiran. Pelatihan ini diharapkan dapat memenuhi permintaan tersebut serta meningkatkan kualitas kopi yang disajikan di kafe-kafe lokal.

Program pelatihan ini tidak hanya difokuskan pada teknik penyeduhan kopi, tetapi juga pada pemahaman menyeluruh mengenai jenis-jenis kopi, penggunaan alat-alat seduh kopi, dan teknik penyajian yang benar.

Menurut Kepala Bidang Pelatihan Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Disnaker Kabupaten Blitar, Latip Usman, beberapa peserta pelatihan ini berasal dari keluarga petani tembakau. Hal ini merupakan bentuk apresiasi kepada para petani tembakau, mengingat dana yang digunakan untuk pelatihan ini berasal dari DBHCHT.

"Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada para peserta untuk lebih memahami dan memanfaatkan potensi lokal," ungkap Latip Usman.

Selama program pelatihan, para peserta akan dilengkapi dengan berbagai peralatan untuk menyeduh kopi, seperti paket alat kopi espresso, milk jug, hand manual grinder, moka pot, french press, dan timbangan.

Pada akhir pelatihan, mereka akan mengikuti uji kompetensi dari BNSP untuk mendapatkan sertifikat tenaga ahli barista. Sertifikasi ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi peserta, baik dalam mencari pekerjaan di kafe-kafe terkemuka maupun dalam memulai usaha kopi mandiri.

Baca juga: Pedagang Kios Pasar Srengat Keluhkan Sepinya Pembeli, Pemkab Blitar Dianggap Tidak Tanggap

Di tahun 2024, Disnaker Kabupaten Blitar mendapatkan alokasi dana DBHCHT sebesar 1,5 miliar rupiah. Dana ini akan digunakan untuk membiayai lima paket pelatihan barista dengan target 100 peserta selama setahun.

Selain itu, dana DBHCHT ini juga dialokasikan untuk program Aji Tani (Asuransi Jiwa Keluarga Petani), yang memberikan bantuan dalam bentuk jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) dengan target sasaran 5.000 peserta.

Program ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Blitar dalam meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan sosial bagi petani.

Program Aji Tani ini bertujuan untuk memberikan perlindungan ekonomi bagi keluarga petani melalui asuransi jiwa.

Hal ini dianggap penting mengingat profesi petani di Kabupaten Blitar sering kali menghadapi risiko tinggi terkait dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan harga komoditas yang fluktuatif.

Dengan adanya program ini, diharapkan keluarga petani dapat merasa lebih aman dan terlindungi dalam menjalankan usaha tani mereka.

Secara keseluruhan, program pelatihan barista dan program Aji Tani ini merupakan bagian dari upaya optimalisasi penggunaan dana DBHCHT di Kabupaten Blitar.

Baca juga: Prestasi Gemilang Siswa Siswi SMAN1 Sutojayan, Bukti Nyata Predikat Sekolah Unggulan

Dengan adanya program pelatihan ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal di bidang yang sedang berkembang, yaitu industri kopi. Di sisi lain, program Aji Tani juga diharapkan bisa memberikan jaminan sosial dan ekonomi yang lebih baik bagi keluarga petani tembakau.

Selain menciptakan tenaga kerja yang terampil, program ini juga diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru di Kabupaten Blitar.

Mengingat minat masyarakat terhadap bisnis kopi semakin meningkat, adanya tenaga ahli yang berkompeten di bidang ini akan menjadi modal penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Dengan demikian, penggunaan dana DBHCHT ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas tenaga kerja, tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.

Dengan kedua program ini, Disnaker Kabupaten Blitar berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di kalangan petani dan pemuda yang ingin berkarier di industri kopi.

Optimalisasi penggunaan dana DBHCHT ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam memanfaatkan dana tersebut untuk kesejahteraan masyarakat. (adv/kmfkab/DBHCHT)

Editor : Zainul Arifin

Daerah
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru