Ketua DPRD Sidoarjo Abah Usman Dukung Perbaikan Ribuan RTLH Pemkab Sidoarjo  

Reporter : Zainul Arifin

SIDOARJO | B-news.id - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo gencar memperbaiki Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Sidoarjo. Dari total 1.108 rumah tidak layak huni, sebanyak 368 unit rumah yang tersebar di 18 Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo sudah berhasil diperbaiki. Sisanya masih ada sebanyak 740 unit RTLH dan segera dikebut untuk diselesaikan.

Ketua DPRD Sidoarjo, H Usman M.Kes mendukung penuh program RTLH Pemkab Sidoarjo yang dinilai sangat postif untuk membantu masyarakat kurang mampu. Karena Sidoarjo adalah daerah hinterland (penyangga) kota Surabaya, diharapkan tidak ada lagi di dalam perkotaan ada rumah kumuh.

Baca juga: Pimpin Upacara Hari Jadi Ke 79 Prov Jawa Timur, Pjs Bupati Sidoarjo Beber Capaian Prestasi Jawa Timur

Dikatakan, program RTLH tersebut bentuk sinergi yang kuat antara pemerintah - DPRD serta stakeholder terkait seperti Baznas, Kodim (TMMD) hingga perusahaan-perusahaan dengan bantuan CSR dan peran serta masyarakat lainnya.

Diakui, Sidoarjo sebagai salah satu kota penyangga Surabaya jangan sampai ada rumah tidak layak huni. Dengan alasan itulah pihaknya terus berkoordinasi dan menjalin hubungan baik bersama sejumlah stakeholder untuk program ini.

Usman juga menegaskan bahwa program RTLH ini sebagai upaya Pemkab Sidoarjo dalam mengentaskan kemiskinan yang ada dan program ini diharapkan menjadi skala prioritas. Pasalnya, APBD Sidoarjo cukup besar untuk mengcover program bedah rumah atau rumah tidak layak huni.

“Seharusnya pemerintah daerah Kabupaten Sidoarjo dengan kekuatan APBD Rp 5,4 triliun bisa menuntaskan masalah tersebut, direncanakan dalam kurun waktu 4 tahun harus selesai, misalnya dalam satu tahun 100 -150 unit harus bisa terselesaikan,” ujar Abah Usman ketua DPRD Sidoarjo, Sabtu (26/7/2024) di ruang kerjanya.

Bagaimana pun juga, lanjut Abah Usman, masyarakat Sidoarjo juga memerlukan campur tangan pemerintah untuk mendapatkan perlindungan, pengayoman, terutama bagi penerima manfaat melalui program bedah rumah atau rumah yang layak huni ini.

“Jadi masyarakat bisa menerima manfaat dari APBD Sidoarjo yang memang cukup besar sehingga rumah yang tidak layak huni di kabupaten Sidoarjo itu harus terselesaikan dalam kurun waktu yang ditentukan tahapannya,” papar pimpinan Legislatif Kabupaten Sidoarjo ini.

Ketua DPRD Sidoarjo, H. Usman M.Kes.(foto : Zainul/B-news.id) 

Ia menjelaskan, program perbaikan RTLH merupakan bukti kepedulian Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan DPRD kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama kepada warga tidak mampu bisa menempati tempat hunian yang layak supaya bisa hidup nyaman dan aman.

Dampak positif lainnya, lanjut dia, lingkungan sekitar menjadi sehat karena program perbaikan RTLH ini diharapkan juga diiringi dengan program Open Defecation Free (ODF) yakni pembangunan jamban yang sehat agar tidak ada lagi warga yang buang air besar sembarangan.

Pemerintah dan DPRD siap membantu warga yang membutuhkan perbaikan rumahnya yang dinilai tidak layak huni untuk segera diperbaiki baik atap rumah dan tembok direhabilitasi. Bahkan yang tidak memiliki kamar mandi akan dibuatkan kamar mandi, agar warga lebih terjaga kesehatannya.

“Output setelah bedah rumah, harapannya lebih sehat karena rumah sudah layak di huni atau ditempati sehingga tidak akan mudah terjangkit penyakit. Kalau masyarakatnya sehat, secara otomotias ekonominya juga akan meningkat, endingnya, bagaimana masyarakat di Sidoarjo menjadi sejahtera, itu yang paling penting,” papar Abah Usman.   

Abah Usman juga mendorong pemkab Sidoarjo agar memperhatikan sekolah rusak. Hal ini dilakukannya sebagai bentuk tanggung jawab wakil rakyat untuk mengawal aspirasi masyarakat. Karena menurutnya, ada beberapa pengaduan masyarakat menganai sekolah rusak yang belum direspon dengan baik.

"Saya berharap adanya percepatan penanganan masalah tersebut serta memastikan kebutuhan pendidikan masyarakat terpenuhi dengan baik,” pungkasnya.

Ketua DPRD Sidoarjo Abah Usman saat memimpin hearing. (Ist) 

Sebelum mengakhiri wawancara, Abah Usman menegaskan bahwa tahun ini memasuki tahun politik untuk bursa Pilkada Sidoarjo 2024 dan menyongsong era pergantian kepala daerah yang baru. Abah Usman berharap program RTLH masuk program prioritas dari kepala daerah terpilih nantinya.

“Namun seharusnya kepala daerah saat ini menjabat diharapkan bisa menuntaskan apa yang menjadi program-programnya yang sudah direncanakan sebelumnya, termasuk perbaikan rumah tidak layak huni ini,” pungkas Abah Usman. 

Sedangkan Nizar, anggota DPRD Komisi C DPRD Sidoarjo mengatakan, akan terus mengawal proses pembangunannnya baik dari segi kualitas fisik bangunan maupun secara administrasi (keuangannnya). Nizar juga berharap pemkab Sidoarjo segera menyelesaikan program RTLH tahun ini sesuai target yang telah ditentukan. Seperti diketahu bahwa dari total 1.108 Unit, sudah berhasil menuntaskan 360 an unit. Dan masih ada sisa sebanyak 740 unit (RTLH) yang tersebar di 18 Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo.

Guna memastikan pelaksanaannya tepat sasaran, komisi C DPRD Sidoarjo terus memantau dan mengawal program RTLH. Dikatakan Nizar, warga Sidoarjo yang akan dibedah rumahnya melalui program RTLH dianggarkan sebesar Rp 20 Juta, dibawah kendali Dinas Dinas Perumahan Permukiman (Perkim) Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sidoarjo. Menurutnya, sampai saat ini ada sisa sekitar 740 unit RTLH ini sedang dikebut dan segera dituntaskan. Mudah-mudahan selesai sesuai jadual yang ditetapkan.       

Dikatakan, Nizar, proses pekerjaan dilakukan secara swakelola, dari Dinas Perkim Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sidoarjo, kemudian Desa/Kelurahan yang sebelumnya pengajuan sebagai eksekutor di lapangan. "Kita di Komisi C, RTLH agar sesuai dan tepat sasarannya, proses pekerjaan secara swakelola dikerjakan oleh Pokmas di desa/kelurahan,"papar Nizar dalam suatu kesempatan kepada B-news.id 

Nizar saat menghadiri rapat Paripurna. (Ist) 

Sementara, Plt Bupati Sidoarjo Subandi, berharap program ini bisa membantu masyarakat yang tidak mampu. Memperbaiki huniannya sekaligus bisa terangkat perekonomiannya. Hal itu disampaikannnya saat meninjau RTLH di Dusun Daleman, Kelurahan Pekauman, Kecamatan Sidoarjo Kota pekan lalu.

Subandi juga menegaskan bahwa program RTLH ini sebagai upaya Pemkab Sidoarjo dalam mengentaskan kemiskinan yang ada. Karena itu, walaupun identifikasi sudah dilakukan, pihaknya mempersilakan masyarakat untuk melapor jika menemukan ada RTLH yang butuh perbaikan segera.

Baca juga: Cabup Subandi Bakal Libatkan Pemuda Dalam Membangun Sidoarjo

"Kami terus memonitor jika ada rumah tidak layak, maka akan kami tindaklanjuti segera. Bahkan tidak menunggu program jika anggaran ada langsung kami tinjau dan kita perbaiki. Bahkan akhir-akhir ini seminggu dua kali atau empat kali rumah tidak layak huni yang sudah teratasi," ungkapnya.

Program RTLH ini mencakup perbaikan struktur bangunan, sanitasi, dan fasilitas dasar lainnya. Diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan warga. "Selain RTLH juga berjalan beriringan yaitu program ODF (Open Defecation Free) dimana sudah ada anggaran sebesar Rp 2,7 miliar untuk sebanyak 2.200 pembangunan saptitank di tahun 2025," jelasnya.

Sedangkan Kepala Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Sidoarjo, Bachruni Aryawan, menyebut bahwa program bantuan dengan gerakan cegah kumuh melalui bedah rumah (bandeng gincu merah) ini dari anggaran pemerintah pusat, APBD, hingga CSR.

Dijelaskan, selama ini pengurangan kawasan kumuh hanya mengandalkan APBN dan APBD, maka dari itu, ada inisiasi untuk melibatkan banyak sektor termasuk swasta dengan melibatkan CSR di Kabupaten Sidoarjo, dimana Sidoarjo merupakan Kabupaten dengan jumlah perusahaan cukup banyak. 

Salah satu rumah warga Sidoarjo yang tidak layak huni sebelum di renovasi. (Ist) 

Berdasarkan data Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Sidoarjo, selama dua tahun terakhir upaya pengurangan kawasan permukiman kumuh, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo baru bisa menuntaskan 123,11 hektare kawasan kumuh.

Biaya pelaksanaan kegiatan bersumber dari bantuan dana APBN dan dana dari APBD. Hingga saat ini masih tersisa sekitar 153,51 hektar kawasan kumuh yang masih memerlukan penanganan. Maka dari itu pelibatan pihak swasta diperlukan untuk bisa partisipasi dengan support CRS untuk pembiayaan rehab rumah tidak layak huni di Kab Sidoarjo.

"Salah satu cegah kumuh ini kalau di Perkim yaitu salah satunya program pavingisasi, rehab sanitasi dan jamban sehat, hingga pembangunan jembatan bekerja sama dengan dinas PUBMSDA, dan pengembangan SPAM (sistem penyediaan air minum)," tandas Bachruni Aryawan.

Sejumlah warga penerima manfaat mengaku senang mendapat program itu, seperti yang disampaikan Anita, warga Dusun Daleman, Kelurahan Pekauman, Sidoarjo. Dia mengakui program tersebut sangat membantunya. Rumahnya bisa direnovasi tanpa mengeluarkan uang. “Rumah saya yang dulunya tidak layak saat ini sudah lebih baik berkat bantuan program ini. Tentu kami sangat senang dan menyampaikan banyak terima kasih,” katanya.

Hal senada juga diakui Ibu Indayati, janda berumur 55 tahun, warga Desa Semampir kini mendapat asupan dan perhatian oleh Pemkab Sidoarjo/Pemdes Semampir, karena ‘ketiban rejeki’ didatangi Plt Bupati Sidoarjo Subandi untuk memperbaiki rumahnya, pada Senin (29/7/24).

Kedatangan Plt Bupati Sidoarjo H Subandi SH M.kn, didampingi Camat Sedati Abu Dardak, Kepala Baznas Sidoarjo M Chasbil Azis Salju Sodar, dan Kepala Dinsos Abah Misbach.

Sementara Achmad Richi, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, mengatakan pada semester pertama tahun 2024, sebanyak 96 unit rumah berhasil direnovasi dan diserahkan kepada penerima manfaat.

Baca juga: Cabup Subandi Sowan ke Kyai Tanggulangin Minta Doa Restu

Program bedah RTLH ini melibatkan kolaborasi antara Baznas Sidoarjo, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, dan Baznas Provinsi. Dari 96 unit rumah yang direnovasi, 10 di antaranya merupakan rumah korban kebakaran, 1 unit terdampak puting beliung, dan 4 unit yang harus direlokasi. Baznas Provinsi menyumbang 10 unit, sementara Baznas Sidoarjo menyelesaikan 71 unit.

Rumah warga setelah di renovasi pemkab Sidoarjo bersama Baznas dan LAZISNU. (Ist) 

Program bedah RTLH ini tidak hanya bertujuan memperbaiki kondisi fisik rumah, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup para penerimanya. Dengan kondisi rumah yang layak, diharapkan penerima manfaat dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik dan produktif.

Keberhasilan program ini tidak lepas dari peran serta berbagai pihak, mulai dari donatur hingga relawan yang bekerja tanpa kenal lelah. Kolaborasi antara Baznas dan Pemkab Sidoarjo menjadi contoh nyata sinergi positif dalam upaya pemberdayaan masyarakat.

Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk terus melanjutkan program ini demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan, capaian yang telah diraih pada semester pertama ini dapat menjadi motivasi untuk mencapai hasil yang lebih baik di masa mendatang.

Diakui, upaya dalam meningkatkan kesejahteraan warga miskin yang ada di Kabupaten Sidoarjo, tidak hanya menyasar RTLH di dalam kota saja, Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, kunjungi RTLH Dusun Duran RT 2 RW 1 Desa Karangpuri, Kecamatan Wonoayu. Kali ini Plt Bupati mengunjungi rumahnnya Munodo (51), salah satu pemilik Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) warga Desa Karangpuri yang kondisi tempat tinggalnya sangat memprihatinkan.

Ikut hadir dalam kegiatan tersebut, yakni Plt Bupati Sidoarjo, Plt Camat Wonoayu, Anggota DPRD Sidoarjo, Kepala Dinas Sosial, Baznas, serta perangkat desa setempat. Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, saat dirumah Munodo, menyayangkan dengan kondisi rumah huniannya yang sangat memprihatinkan. "Atap rumah banyak yang jebol, kayu-kayu sudah aus semua. Sewaktu-waktu bisa ambrol ini rumah," ujar Subandi dengan menunjuk atap rumah.

Oleh karena itu dalam kunjungannya, Plt Bupati akan mengupayakan perbaikan rumah tersebut, pembuatan jamban, serta BPJS Kesehatan yang sebelumnya tidak aktif akan diaktifkannya.

Terkait BPJS Kesehatan bagi warga miskin yang tidak aktif, Plt Bupati Subandi, menekankan kepada warga setempat untuk segera melaporkan kepada Pemerintah Desa (Pemdes). "Agar nanti warga yang sakit bisa berobat gratis," tandasnya.

Selanjutnya, dijelaskan Plt Bupati, rehabilitasi RTLH sudah disiapkan di anggaran Dinas PU Cipta Karya dan Baznas. "Bahkan DPRD juga telah menganggarkan pokirnya di tahun 2023 lalu untuk bedah rumah," cetusnya.

Sehingga, ia berharap bagi masyarakat sidoarjo yang rumahnya sudah tidak layak, pemerintah harus hadir untuk memberikan bantuan. "RTLH di Sidoarjo ini diupayakan melalui solusi bersama dengan stakeholder terkait. Setiap tahun kita tingkatkan target penyelesaian RTLH guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.

Sementara, Munodo, ketika ditemui mengaku senang dan bersyukur atas kunjungan langsung Kepala Daerah untuk memberikan bantuan. Di rumah tersebut, Munodo tinggal bersama anak dan istrinya beserta ibunya. "Ini anugerah bagi keluarga saya, apalagi rumah saya akan segera diperbaiki. Sehingga kalau terjadi hujan atau angin, kami tidak khawatir lagi," pungkasnya.(adv/za)

Editor : Zainul Arifin

Daerah
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru