SURABAYA | B-news.id - Kawasan Serambi Ampel yang berada di Jalan Pengirian, Kecamatan Semampir, Surabaya akan dijadikan pusat perdagangan berbasis islam atau Pasar Syariah.
Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mengelar acara makan siang bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada Jumat (12/7/2024).
Wali Kota Eri mengatakan, menjadikan Serambi Ampel sebagai Pasar Syariah adalah upaya penataan kawasan religi Ampel, serta saran dari para pedagang yang ada di sana.
"Di sini (Serambi Ampel) InsyaAllah setelah ada masukan dari warga akan dijadikan Pasar Syariah. Kita akan tata kembali," ujar Wali Kota Eri.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya itu menjelaskan, saat ini Pemkot Surabaya sedang merumuskan penataan lanjutan untuk Serambi Ampel, sembari menunggu pemindahan Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian.
Setelah RPH dipindahkan seluruhnya, Pemkot Surabaya akan memperluas kawasan Serambi Ampel dan menjadikannya Pasar Syariah.
"Kalau ini (RPH Pegirian) sudah dipindahkan akan dibuat full untuk para pedagang, sehingga pedagang akan kita tata kembali agar lebih rapi dan menjadi terpusat," ungkapnya.
Baca Juga : Pilkada 2024, Pakar Komunikasi Stikosa AWS Ingatkan Potensi Hoaks Berbasis AI
Menurut Wali Kota Eri, RPH Pegirian akan dipindahkan seluruhnya pada bulan September 2024. Oleh karena itu, pada bulan Oktober 2024 akan dilakukan perluasan kawasan Serambi Ampel dan penataan lanjutan.
"Sambil menunggu RPH pindah kita akan penataan. September RPH pindah lalu di Bulan Oktobernya kita perluas kawasan Serambi Ampel dan tata kembali," ujarnya.
Baca Juga : Pemkot Surabaya Bersama DPRD Sinergi Kawal Pelaksanaan Pilkada Aman dan Damai
Selain Serambi Ampel, Wali Kota Eri juga akan melakukan penataan lanjutan di kawasan Kalimas Timur. Sebelumnya, pedagang-pedagang di kawasan wisata religi Ampel direlokasi di dua tempat, yakni Serambi Ampel dan Kalimas Timur.
"Kita sudah diskusi dengan teman-teman yang ada di Kalimas Timur. Di sana akan kita buatkan tenda pinggir sungai dan akan dilengkapi dengan tempat mainan anak," imbuhnya.
Selain itu, tambah Eri, Pemkot Surabaya juga meminta agar kendaraan besar seperti truk memiliki jam operasional untuk melintas di kawasan Kalimas Timur.
"Kedepannya truk-truk yang boleh masuk hanya diatas jam 10, sehingga di Kalimas Timur bisa nyaman untuk tempat makan pengunjung," pungkasnya.(luk)