Terus Sosialisasikan Gagah Bencana, Bupati Ikfina Tekankan PKK Harus Jadi Motornya

Bupati Ikfina saat memberikan arahan kepada para kader PKK di Kecamatan Ngoro. (ist)
Bupati Ikfina saat memberikan arahan kepada para kader PKK di Kecamatan Ngoro. (ist)
b-news.id leaderboard

KABUPATEN MOJOKERTO | B-news.id - Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati sangat getol mensosialisasikan Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (Gagah Bencana) guna mewujudkan masyarakat yang sehat, tangguh dan tanggap terhadap bencana. Hal ini disampaikan kepada TP PKK di Kecamatan Ngoro pada Selasa (9/7) pagi.

Bupati Ikfina mengungkapkan bahwa Gagah Bencana merupakan salah satu program unggulan yang dihasilkan dari Rakernas TP PKK pusat untuk Kelompok Kerja (Pokja) 4.

"Gagah Bencana ini adalah program unggulan dari pokja 4 yang meliputi kesehatan, perencanaan sehat seta kelestarian lingkungan hidup," ujar Bupati Ikfina. 

Selanjutnya Bupati Ikfina juga menjelaskan bahwa Gagah Bencana ini juga mempunyai 9 pilot project yang terdiri dari peduli stunting, menuju PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), peduli KIA (Kartu Identitas Anak), siaga kebakaran lingkungan, tanggap dan tangguh bencana alam, peduli lingkungan, menuju keluarga sehat bekualitas, menuju keuangan sehat, dan mewujudkan keluarga sehat.

Lebih lanjut Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa langkah yang perlu dipersiapkan untuk membentuk keluarga tangguh dalam menghadapi bencana.

Baca Juga : Bupati Mojokerto Kukuhkan dan Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan BPD se-Kabupaten Mojokerto 

Bupati Ikfina foto bersama dengan para kader PKK se-Kecamatan Ngoro. (ist)

Hal tersebut meliputi pendidikan keluarga,.penyusunan rencana kontijensi bencana, pelatihan ditingkat keluarga serta pemahaman mengenai berbagai jenis bencana yang mungkin terjadi. Dan salah satu fokus dari 9 pilot project adalah kesadaran peduli stunting.

Baca Juga : Semarak HUT Kemerdekaan RI Ke-79, Karnaval Budaya Cinandang

"Kemarin seluruh balita di Kabupaten Mojokerto sudah termonitor 100% per 30 Juni 2024. Sehingga teridentifikasi mana stunting, kurang gizi maupun gizi buruk. Kita di posisi 3 Jawa Timur. Hal ini bisa kita tekan kedepannya, kita cek betul dan kalau perlu turunkan tim. Fokusnya tidak ada lagi bayi lahir stunting di bumil yang KEK," paparnya.

Selain stunting Bupati Ikfina juga menyoroti tentang pentingnya menjaga lingkungan, termasuk juga pengolahan selektif pada pemilahan sampah rumah tangga dan cara untuk menghindari polusi udara yang menyebabkan rusaknya lapisan ozon di permukaan bumi atau atmosfer bumi.

"Kesembilan pilot project tadi ada poin peduli lingkungan. Oleh sebab itu, ayo kita pilah sampah dari rumah. Kalau bisa punya biopori. Bukan hanya pengolahan sampah namun kita juga harus siap menjadi bagian dalam upaya mewujudkan zero emission atau nol emisi untuk mencegah agar lapisan ozon tidak menjadi rusa karena adanya karbondioksida. Zat ini merupakan sisa pembakaran seperti asap industri. Karena penggunaan paket Batubara maupun asap kendaraan bermotor," pungkasnya. (eko)

b-news.id skyscraper

Berita Lainnya

b-news.id skyscraper