Gerak Cepat, Kebakaran di Smelter PT Freeport Indonesia Berhasil Dipadamkan Kurang dari 3 Jam

Kebakaran di PT Freeport Indonesia telah berhasil dipadamkan. (ist)
Kebakaran di PT Freeport Indonesia telah berhasil dipadamkan. (ist)
b-news.id leaderboard

GRESIK | B-news.id – Kebakaran dikawasan PT Freeport yang terjadi hari Senin sore (14/1) jam 17.45 WIB bisa terlihat dari luar pabrik, bahkan hingga radius 10 KM, pabrik yang baru diresmikan 23 September 2024 lalu, menggunakan tehnologi mutakir, tenaga ahli yang terlatih, serta alat yang canggih, hal ini menimbulkan berbagai spekukasi bagi masyarakat luas. 

Fadly seorang pegiat media sosial mengatakan, negara harus serius dalam menerjunkan investigator dalam kasus kebakaran smelter ini karena menyangkut harga diri bangsa. Bayangkan, selama hampir setengah abad ini kita tidak pernah tahu berapa komposisi sebenarnya perbandingan kandungan mineral yang ada dalam konsentrat. U (uranium), Au (emas) dan Cu (tembaga) adalah masih satu turunan kimia. 

Mau dibilang lebih dominan tembaganya, sisanya residu kita juga gak tahu. Nah, ketika memiliki smelter sendiri sebagai bagian dari hilirisasi, kita akan tahu berapa komposisi kandungan sebenarnya. Ditengarai ada "invisible hand" di balik kejadian kebakaran ini.

" Dengan memiliki smelter sendiri, potensi pendapatan negara kita 80 T, artinya 1.000% dibanding eksport konsentrat tembaga yang potensi pendapatan negara hanya 8 T, siapa yang diuntungkan dan siapa yang bermain ? ", tegasnya datar. 

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan kebakaran yang terjadi di Smelter PT Freeport Indonesia, Kawasan Ekonomi Khusus Gresik pada Senin (14/10) pukul 17.45 WIB, telah berhasil dipadamkan sepenuhnya.

 Tony menjelaskan lokasi kebakaran tepatnya berada di Fasilitas Pemisahan Gas Bersih. Fungsi fasilitas ini antara lain sebagai rangkaian proses yang membersihkan gas buang dari zat berbahaya seperti sulfur dioksida (SO2), agar udara yang dibuang bebas dari kontaminasi gas berbahaya. 

Fasilitas ini juga menyediakan gas bersih untuk proses konversi menjadi asam sulfat, mencegah korosi dan kerusakan pada peralatan akibat gas korosif.

Baca Juga : Pertamina Lubricants Luncurkan Bengkel Fastron Auto Service, Bentuk Link & Match dengan SMKN 1 Sidayu

"Secara umum, fasilitas Pemisahan Gas Bersih ini berperan penting untuk operasional yang ramah lingkungan," kata Tony.

Tony menjelaskan pada awal 2024 PTFI telah melakukan semua tahapan commissioning, menjalankan beberapa kali tahapan pengujian dan sudah melewati tahapan trial and error selama beberapa bulan dari mulai bulan Juni.

Baca Juga : Presdir PT Freeport Indonesia Resmikan Masjid dan Inspeksi Kebakaran

 "Namun memang ini adalah musibah. Kami mereview kembali seluruh proses agar tidak terulang lagi di seluruh area smelter. Kami terus bekerja sama dengan Chiyoda sebagai Engineering, Procurement and Construction Contractor untuk mereview semua hal secara detil dengan melibatkan para ahli baik dari PTFI, Freeport-McMoRan dan beberapa konsultan kami," kata Tony. 

Adapun dalam penanganan kebakaran di smelter, lanjutnya, Tim Tanggap Darurat PTFI bersama sejumlah lembaga dan perusahaan di sekitar smelter PTFI telah bekerja keras untuk mengatasi situasi ini. Seluruh karyawan telah dipastikan aman dan tidak ada cedera yang dilaporkan.

 Keselamatan seluruh karyawan merupakan prioritas perusahaan.Kejadian ini tidak mengakibatkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar. PTFI segera melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab kebakaran dan asesmen terhadap kerusakan yang terjadi setelah area aman untuk dimasuki.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemkab Gresik, Pemkot Surabaya, PemprovJatim, segenap aparat keamanan, JIIPE, Petrokimia Gresik, Kawasan Industri Maspion, serta seluruh pihak yang telah membantu penanganan kebakaran ini," kata Tony. (ali)

b-news.id skyscraper

Berita Lainnya

b-news.id skyscraper