KOTA MOJOKERTO | B-news.id - Pemulu Kepala Daerah (Pemilukada) tinggal menghitung hari. Untuk itu dalam rangka meningkatkan literasi demokrasi bagi Gen Z sebagai pemilih pemula, Pemkot Mojokerto melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan Sekolah Kebangsaan, di Pendopo Sabha Kridatama, Rumah Rakyat pada Rabu (21/8) pagi.
“Kegiatan semacam ini penting dilakukan agar generasi Z sebagai pemilih pemula untuk lebih melek dan fasih berdemokrasi,” ujar mas Pj sapaan akrab dari Pejabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro.
Mas Pj juga menyebut bahwa pemuda selalu dipanggil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana pemuda selalu menjadi motor penggerak.
“Pemuda yang akan menjadi motor penggerak, kalau pemudanya tidak melek, tidak fasih demokrasi bagaimana akan menggunakan hak pilihnya dengan baik,” tambahnya.
Selanjutnya mas Pj yang juga menjabat sebagai Kepala Dispora Provinsi Jawa Timur ini mengajak Gen Z untuk befikir lebih kritis, dan berhati-hati dengan maraknya hoaks serta ujaran kebencian, utamanya menjelang Pemilu.
Mas Pj berfoto bersama dengan peserta Sekolah Kebanggaan bagi di Pendopo Sabha Kridatana Rumah Rakyat. (ist)
“Sekali lagi saya menghimabu untuk hati-hati dengan berita, di cek dulu, Pemkot Mojokerto sudah memfasilitasi klinik hoaks yang bisa diakses masyarakat umum. Jadi kalau mendapat informasi saring dulu sebelum sharing,” tegasnya.
Baca Juga : Mas Pj Jajal Shuttle Bus, Kenalkan Destinasi Wisata Kota Mojokerto
Lebih lanjut Mas Pj berpesan agar Gen Z jangan sampai memilih pemimpin hanya karena ikut-ikutan, tanpa mencari informasi tentang visi dan misi calon pemimpin.
“Jangan latah, cari pemimpin yang hebat. Karena tantangan Bangsa Indonesia kedepan itu semakin berat. Kita harus siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” pesannya.
Baca Juga : Dinas PUPR Sanggupi Hasil RDP Dengan Dewan Kota Mojokerto
Sementara itu Plt. Kepala Dinas Kominfo Kota Mojokerto, Santi Ratnaning Tias mengatakan melalui kegiatan ini diharapkan akan menambah pemahaman Gen Z terkait pentingnya menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada serentak.
“Kami berharap setelah mengikuti kegiatan ini Gen Z memiliki pemahaman tentang proses pemilihan, isu-isu politik, dan implikasi dari pilihan mereka,” terangnya.
Mengingat, pada Pemilu tahun ini sebanyak 55 persen dari pemilih berasal dari kelompok usia muda.
“Dengan meningkatnya pemahaman Gen Z terkait demokrasi, diharapkan pula akan meningkatkan partisipasi pemilih pemula,” pungkasnya. (eko)