Mas Pj Rilis ILP Kota Mojokerto, Bentuk Komitmen Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat 

Mas Pj didampingi Nia Wayanti memukul gong tanda secara resmi rilis ILP Kota Mojokerto. (ist)
Mas Pj didampingi Nia Wayanti memukul gong tanda secara resmi rilis ILP Kota Mojokerto. (ist)
b-news.id leaderboard

KOTA MOJOKERTO | B-news.id - Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro secara resmi merilis implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) di Kota Mojokerto yang berlangsung di Saphire Ballroom Hotel Ayola Sunrise Mall pada Rabu (17/7).

ILP adalah sebuah program yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk penguatan pelayanan kesehatan primer, yaitu pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas, Posyandu dan Pustu yang sifatnya promotive dan preventif. Tujuanya agar masyarakat menjadi sehat dan mandiri di seluruh kelompok umur dari balita, kelompok usia sekolah, kelompok usia produktif sampai dengan lansia. 

Ali Kuncoro menyampaikan bahwa implementasi ILP ini sebagai kegiatan yang konkret dan nyata. Bagaimana seluruh elemen masyarakat bersama-sama melakukan sebuah transformasi dalam bidang kesehatan. 

“ini semua harus melalui kolaborasi multi stakeholder, semangatnya harus kebersamaan. Tidak bisa egosentris dan hari ini sudah kita lakukan seluruh kepala OPD kita minta komitmennya, sehingga Pemerintah Kota Mojokerto ini concern dalam bidang kesehatan,” ujar mas Pj sapaan akrab dari Ali Kuncoro. 

Mas Pj juga mengatakan bahwa berdasarkan data BPS indeks kesehatan Kota Mojokerto tahun 2023 sudah berada diatas indeks kesehatan Provinsi Jawa Timur. 

“Kita patut berbangga Indeks Kesehatan Kota Mojokerto 0,86 artinya indeks Kesehatan kita masih diatas rata-rata provinsi yaitu 0,84. Meski demikian tidak boleh cepat berpuas diri karena saat ini seluruh daerah telah berpacu melakukan kinerja-kinerja produktif supaya masyarakatnya semakin sejahtera dan bahagia,” tegasnya. 

Senada dengan mas Pj, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) dr. Farida Mariana menyebut sebenarnya ILP di Kota Mojokerto sudah mulai dilakukan sejak akhir 2022 dengan sosialisasi yang dilanjutkan dengan uji coba di 11 Posyandu pada bulan Juli 2024. 

“Target kedepan ILP akan dilaksanakan di 63 Posyandu, 6 Puskesmas yang ada di Kota Mojokerto wajib melaksakan ILP ini," jelas Farida.

Baca Juga : Pjs. Bupati Sidoarjo Kunjungi RSUD Notopuro, Pastikan Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Optimal

Mas Pj Wali Kota, Mojokerto Ali Kuncoro sampaikan sambutan. (Ist) 

Terkait sumber daya dalam melaksanakan ILP, Farida menyampaikan Pemerintah Kota Mojokerto memiki cukup SDM dan mempunyai nilai lebih dengan adanya Prameswari yang tidak dimiliki oleh daerah lain dan semuanya diberdayakan untuk pelaksanaan ILP. 

“Kita juga memiliki 426 tenaga kesehatan, 83 prameswari, 1621 kader motivator, 306 TPK, 786 kader kesehatan remaja, dan 222 kader KB,” tambahnya. 

Baca Juga : Dirjen Kemenkes RI Bersama Mas Pj Resmikan Lab BSL-2

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dengan implementasi ILP, pemeriksaan karena pemerriksaan yang komprehensif maka konsekuensinya waktu pemeriksaan akan lebih lama.  

“Sebelum implementasi ILP pasien batuk pilek datang ke Puskesmas diobati ambil obat selesai, dengan ILP akan ditambah dengan pemeriksaan tensi, gula darah dan screening kejiwaan,” tandasnya. 

Farida menyampaikan bahwa dalam implentasi ILP pencatatan dan pelaporan menjadi hal yang penting dan Kota Mojokerto telah memiliki aplikasi Gayatri.

“Syukur alhamdulillah Kota Mojokerto memiliki aplikasi Gayatri, dimana aplikasi ini menjadi muara semua proses pelayan kesehatan yang kesemuanya tercatat dan dilaporkan serta dianalisa,” pungkasnya. (eko)

b-news.id skyscraper

Berita Lainnya

b-news.id skyscraper