KOTA MOJOKERTO | B-news.id - Kebiasaan bermain handphone saat rapat atau saat orang lain mengajak bicara sering kita jumpai di sekitar kita. Untuk menekan kebiasaan kurang baik tersebut Pejabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro menerapkan kebiasaan baru di kalangan ASN Pemkot Mojokerto.
Ketika rapat dilaksanakan seluruh ASN yang ikut diwajibkan untuk mengumpulkan dan meletakkan ponsel masing-masing di dalam satu keranjang atau wadah khusus.
Hal ini dilakukan untuk mencegah kebiasaan sibuk bermain handphone sendiri saat ada rapat, sehingga rapat berjalan tidak fokus dan kerja menjadi tidak produktif (kontra produktif).
"Kami sengaja membiasakan untuk mengumpulkan HP ketika rapat akan dimulai. Saya juga ingin semua yang ikut rapat fokus dan rapat bisa cepat selesai. Bukan fisiknya hadir tapi sibuk mainan sosmed atau phone snubbing istilah gen Z nya. Rapat jadi tidak efektif karena tidak fokus," ujar mas Pj sapaan akrab dari Ali Kuncoro pada Selasa (4/6).
Bagaimana pun juga kehadiran sosmed dan kemajuan teknologi informasi sangat sulit dipisahkan dalam keseharian hidup manusia. Karena keberadaan media sosial seperti whatsapp sejatinya juga sangat membantu pekerjaan sehari-hari jajaran Pemkot dalam berkoordinasi maupun berbagi informasi.
"Sering kali niat kita pertama buka WA, mau balas satu pesan chat penting. Namun setelah selesai membalas chat bukanya ditutup kembali malahan buka yang lainnya. Nah sekarang ini kita mayoritas kebiasaannya jadi seperti itu. Kita jadi sulit fokus, terbawa keasyikan berselancar di dunia maya," ungkapnya.
Sebuah keranjang diatas meja penuh dengan HP, saat yang punya HP mengikuti rapat. (ist)
Bahkan pihaknya menyampaikan mengutip sebuah artikel Havard Business Review (2015), sebuah kajian yang dilakukan Cliford Nass dari Stanford University bahwa seseorang yang terbiasa berkegiatan sambil tetap memperhatikan konten digital, ternyata dia akan kesulitan untuk mengingat suatu pesan karena tidak atau kurang memperhatikan pada satu hal di satu waktu.
Akibatnya ia akan mudah lalai dan secara otomatis akan turun produktifitas dan keterlibatannya baik itu di kantor maupun di rumah.
"Sekarang mungkin ini kelihatan kecil atau remeh. Tapi ini bisa menjadi awal ihktiar kita untuk semakin fokus dan komit meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Saya yakin melalui rapat-rapat yang kondusif insyaallah akan menghasilkan sebuah kebijakan yang berkualitas dan utamanya bisa berdampak bagi masyarakat," pungkasnya. (eko)