JAKARTA | B-news.id - Ikatan Wartawan Online (IWO) serta Kedutaan Besar Ukraina untuk Indonesia Menggelar peringatan Hari Pers Dunia yang selalu diperingati pada 3 Mei, di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta (06/05/2024).
"Bahwa peranan pers tetap penting sebagai pilar keempat demokrasi di seluruh dunia," ucap Dwi Cristianto, Ketua Umum IWO. Sementara Telly Natalia, Sekjen IWO saat dialog dengan peserta menambahkan, pentingnya empati dalam meliput sebuah peristiwa.
Singkat cerita, ada sejumlah kasus kemanusiaan yang melanda dunia, dimana bahwah pers harus berperan aktif guna memberitakan dengan benar dan adil, mengapa peristiwa itu terjadi. Tak sekedar melihat kasusnya semata.
Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin pun sangat setuju dengan peranan pers yang sangat penting. Ia mengingatkan soal pentingnya tak melupakan sejarah. "Tanpa melihat sejarah kita tidak dapat melihat masa depan," jelasnya.
Diskusi ini juga diikuti oleh dua penanggap, yakni Yui Yamazaki, jurnalis KyodoNews Biro Jakarta dan Fira Abdurachman Sekretaris Jenderal The Society of Indonesian Enviromental Journalist/SIEJ.
Pihak Kedubes Ukraina sempat memutar film pendek terkait peristiwa mengerikan tentang kebocoran reaktor nuklir di Chernobyl, Ukraina (dahulu masih dalam Uni Soviet).
Kegiatan yang dilakukan di Museum Sumpah Pemuda di Jakarta Pusat menggelar mini talk show bertema 'Peran Wartawan Dalam Pemberitaan Isu-Isu Humanisme' yang dipandu oleh Ketua Bidang OKK IWO Eko Sumardi.
Peran Wartawan menurut Ketua Umum Ikatan Wartawan Online, Dwi Christianto saat ini masih sangat signifikan dalam memberikan informasi, mengedukasi dan membentuk opini publik. Selain itu, Dwi menilai wartawan juga mampu mendorong perubahan sosial.
"Wartawan masih dapat berperan utama sebagai arus utama media massa untuk memberikan informasi berita. Pers merupakan sumber utama informasi bagi masyarakat. Mereka melaporkan berita terkini, baik itu kejadian lokal, nasional, maupun internasional, yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat," ujar Dwi dalam sambutannya.
Diskusi peringatan hari pers sedunia bersama Kedubes Ukraina. (Ist)
Rizky Putri Maulina yang mewakili Penanggungjawab Museum Sumpah Pemuda Titik Umi Kurniawaty, menyampaikan apresiasi diselenggarakannya acara tersebut di museum yang menjadi tonggak sejarah lahirnya Indonesia.
Beberapa pemuda pelajar yang melahirkan Sumpah Pemuda dulu tinggal di rumah yang sekarang menjadi museum tersebut jelasnya.
Sebagian dari mereka adalah wartawan, termasuk Sugondo Joyopuspito, Mohammad Yamin, W.R. Supratman, Jamaludin Adinegoro, Sumanang, dan Mohammad Tabrani. Artinya, kelahiran Indonesia tidak lepas dari peran mereka yang kritis sebagai wartawan.
Sementara, Dubes Ukraina Untuk Vasyl, menyatakan bahwa peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia mengingatkan bahwa jurnalis adalah orang-orang berani yang dijamin Kebebasan ya dalam membawa berita.
"Jurnalis adalah orang-orang berani yang menyampaikan kebenaran kepada masyarakat," katanya lagi.
"Hari ini saya ingin menyelamati semua wartawan Selamat Hari Kebebasan Pers Sedunia," tambah Dubes Vasyl.
Ia berterima kasih kepada semua wartawan yang dengan berani telah melakukan peliputan langsung di Ukraina selama perang berlangsung, sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Sementara, pada saat mini talk show dengan pemateri Sekjen IWO Telly Nathalia dengan tiga penanggap yaitu Kepala Biro Jakarta untuk Kantor Berita Jepang Kyado News Yui Yamazaki, Sekjen SIEJ Fira Abdurachman Sekjen dan Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl mencuat kisah kerja-kerja wartawan di berbagai medan dengan mengedepankan berita-berita humanis, termasuk yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan kelompok marjinal seperti perempuan, anak dan lanjut usia. .
Selain mini talk show, pada kegiatan ini juga diputar film dokumenter 'Chornobyl 22' yang menceritakan tentang situasi masyarakat di wilayah sekitar reaktor nuklir tersebut dalam situasi siaga sejak invasi Rusia tersebut.
Pemutaran film ini sendiri sejalan dengan peringatan 38 tahun ledakan Chornobyl yang menyisakan bencana kemanusiaan besar dalam sejarah peradaban modern.
Tradisi masyarakat Ukrainaj yang menyatakan lilin untuk mengenai mereka yang gugur saat Chornobyl 38 tahun lalu, menambah kehidmatan dalam acara 'Hari Pers Sedunia' tersebut.(din)