Kurangi Angka Kemiskinan, Pemkab Bojonegoro Siapkan Program Kolega

Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Peternakan berdayakan masyarakat melalui program Kolega yakni mengajari budidaya ikan lele. (Ist)
Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Peternakan berdayakan masyarakat melalui program Kolega yakni mengajari budidaya ikan lele. (Ist)
b-news.id leaderboard

BOJONEGORO | B-news.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) menggelar sosialisasi dan serah terima paket program Kolam Lele Keluarga (Kolega) bagi warga miskin.

Kegiatan untuk mendorong ekonomi masyarakat ini digelar Rabu (18/9/2024) di aula Disnakkan Jl Basuki Rahmad No 2 Bojonegoro. 

Kepala Disnakkan Bojonegoro, Catur Rahayu menyampaikan bahwa dalam program Kolega, nantinya akan ada pendampingan dari penyuluh perikanan.

Program ini merupakan program pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat. Tujuannya untuk memberdayakan masyarakat miskin melalui usaha budidaya ikan di kolam terpal bundar dengan memanfaatkan lahan pekarangan sekitar.

“Penerima dipilih berdasarkan potensi air di wilayah tersebut. Juga ada kelompok usaha perikanan. Sehingga warga yang baru merintis bisa belajar di kelompok yang sudah ada,” jelasnya.

Program Kolega ini merupakan pilot project di 9 kecamatan di kabupaten Bojonegoro yang mendapatkan program tersebut. Dari 9 kecamatan itu, hanya 15 desa yang dipilih sesuai kriteria dan potensi. Yakni disalurkan kepada 70 warga yang masuk data Damisda (Data Mandiri Masyarakat Miskin Daerah).

Harapannya bisa dimanfaatkan untuk menambah gizi keluarga, juga diharapkan bisa meningkatkan pendapatan dengan usaha budidaya ikan yang berkelanjutan dan tidak hanya berjalan sekali panen. 

Baca Juga : Dituding Anti Kritik, Ini Jawaban Kadis Kominfo Kabupaten Bojonegoro

Dalam penyerahan paket program Kolega ini berisi kolam bundar 1 unit, pakan ikan -1 sebanyak 30 kilogram, pakan ikan -2 sebanyak 150 kilogram, seser 2 buah, probiotik 2 botol dan benih ikan lele 2.000 ekor.

Catur Rahayu juga berpesan, setelah panen nanti, sebanyak 50 persennya bisa dimanfaatkan untuk beli benih lele, pakan, dan juga probiotik. Karena alatnya tidak perlu beli dan bisa digunakan kembali.

“Semoga dengan program ini bisa menambah penghasilan, mengurangi pengeluaran dan menambah gizi keluarga,” pungkasnya.

Baca Juga : Farmers Fun Day, Ajang Promosi Inovasi Produk Unggulan Pertanian Bojonegoro 

Sementara itu, Inspektur pada Inspektorat Kabupaten Bojonegoro Teguh Prihandono menyampaikan program Kolega ini sebenarnya menjadi prioritas kabupaten untuk mengurangi uang belanja warga penerima program. Sehingga uang yang ada bisa digunakan untuk keperluan yang lain. 

Untuk itu, guna mengentaskan kemiskinan di Bojonegoro ada beberapa program yang harus didorong. Salah satunya dengan pemberian bantuan. “Bantuan langsung tersebut diantaranya program bantuan domba sejahtera, juga program Kolega ini,” tandasnya.

Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, hasil lele nantinya juga untuk menjadi penghasilan tambahan. Sebab menjual itu sulit dan membeli itu gampang. Maka para penerima diharap bisa bekerjasama untuk memperkuat pemasaran dan memperbesar usahanya. Program Disnakkan ini diharapkan menjadikan masyarakat lebih sejahtera.

“Itu harapan dari kami untuk memberikan semangat supaya bisa mengubah perekonomian masyarakat Bojonegoro, sehingga perlu ada program-program baru. Maka mari kita manfaatkan dengan baik,” tuturnya. (za) 

b-news.id skyscraper

Berita Lainnya

b-news.id skyscraper