KOTA MOJOKERTO | B-news.id - Meningkatnya angka kehamilan pada remaja menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kota Mojokerto. Guna menyongsong Indonesia Emas 2045 dan menyiapkan generasi yang berkualitas, maka perlu diambil langkah antisipasi.
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) Kota Mojokerto menggelar Seminar Bahaya Perilaku Seks Dini pada Remaja yang digelar di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto pada Rabu (21/8).
Mas Pj sapaan akrab dari Pejabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro menyampaikan bahwa salah satu masalah dalam mempersiapkan generasi emas adalah perilaku seks pada usia dini.
"Berdasarkan data survei terbaru bahwa ada kecenderungan masyarakat Indonesia menunda pernikahan, tidak ada menikah muda tetapi seks pra nikah itu lazim terjadi," ujar mas Pj.
Seminar Bahaya Perilaku Seks Dini Bagi Remaja di Pendopo Shaba Mandala Madya Balai Kota Mojokerto. (ist)
Mas Pj juga mengatakan bahwa perilaku anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sehingga peran orang tua sangat diperlukan dimana orang tua harus lebih terbuka dan anak bisa menyampaikan apa yang menjadi permasalahannya.
Baca Juga : Pemkot Mojokerto Salurkan Bantuan Pangan Kepada 796 Keluarga Resiko Stunting
"Ibu sebagai madrasah pertama di rumah, dimana seorang ibu dapat mengedukasi anak dengan baik, lingkungan juga harus benar dan sekolah harus bisa memitigasi setiap kejadian di sekolah," tegasnya.
Lebih lanjut Mas Pj juga menyampaikan dampak terjadinya seks pranikah seperti pengaruh psikologis, resiko kematian ibu dan janin, serta sentimen negatif masyarakat.
"Maka kalian sebagai kaum muda, berhati-hatilah dengan pergaulan. Pilih teman yang baik, kalau ada teman yang tidak baik cukup tahu, kalau bisa diingatkan tapi kalau tidak bisa ya sudah," pesannya.
Baca Juga : Mas Pj Ajak Masyarakat Dukung King Indo melalui Nonton Bareng
Dalam kesempatan ini Mas Pj juga berpesan agar Dinas Kesehatan memberikan atensi lebih terhadap kasus seks pranikah.
"Sedapat mungkin permasalahan seperti ini harus mulai dipetakan, disisir dan dilakukan pendampingan, jika sudah ketemu diarahkan," pungkasnya.
Dalam seminar yang diikuti perwakilan siswa SMP dan SMU se Kota Mojokerto ini juga menghadirkan Pulung Siswantara, dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. (eko)