Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Ramadhan dan Idul Fitri, Bupati Ikfina Hadiri Rapat TPID Jatim

Bupati Ikfina saat hadiri rapat TPID Jatin. (ist)
Bupati Ikfina saat hadiri rapat TPID Jatin. (ist)
b-news.id leaderboard

KABUPATEN MOJOKERTO | B-news.id - Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengikuti Hight Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Timur di Aula Wyndham Surabaya pada Jumat (8/3) siang. Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Pj Gubernur Jatim Adhi Karyono.

Hal ini sebagai upaya dalam menjaga stabilitas stock dan harga pangan serta angkutan terhadap potensi kenaikan permintaan menjelang bulan suci ramadhan dan hari raya Idul Fitri 2024.

Kegiatan ini diinisiasi oleh pemerintah provinsi (Pemprov) Jatim bersama kantor perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Jatim ini bertajuk 'Memperkuat Sinergi Mendukung Stabilitas Harga dan Ketersediaan Pasokan Komoditas Pangan Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional Ramadhan dan Idul Fitri Tahun 2024' yang dihadiri pula Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Bupati/ Wali Kota, Kepala Kanwil Bulog Jatim, Satgas Pangan, BPS, OJK dan OPD terkait se-Jawa Timur.

Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dalam arahannya mengatakan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka inflasi di Jatim per Pebruari 2024 sebesar 2,81 persen (y-on-y). Berdasarkan data tersebut, ia yakin inflasi berdasarkan target yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 101/PMK.010/2021 sebesar (2,5+1) persen pada tahun 2024 bisa tercapai.

"Sebenarnya faktor dominan penyumbang inflasi masih disebabkann karena kenaikan harga pangan, seperti beras, cabai, bawang putih, telur ayam ras serta daging ayam ras," ujarnya.

Selanjutnya ia juga menegaskan untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga pangan, pihaknya telah berupaya melakukan pengendalian inflasi termasuk menekan kenaikan harga pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri dengan persiapan yang baik.

"Untuk ketersediaan BBM dan LPG kita pastikan mencukupi dan aman. Jadi masyarakat tidak perlu panik dan bisa menjalankan ibadah Ramadhan dengan tenang dan khusyuk," jelas Ardi. 

Untuk itu guna mensukseskan pengendalian harga pangan, Ardhy Karyono meminta agar TPID baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota Se-Jatim agar terus berkomitmen dalam mengendalikan inflasi terutama dimomen menjelang ramadhan dan hari raya ini.

"TPID bersama BI telah mencanangkan program Sigati ( Sinergitas Gapai Inflasi Terkendali) yang merupakan penajaman dari strategi 4K yaitu, Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi efektif," tambahnya.

Selain itu Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono juga menghimbau masyarakat agar tidak termakan informasi tidak benar, seperti stock BBM dan LPG habis yang menimbulkan panic buying.

Foto bersama Bupati Ikfina dengan sesama peserta TPID Jatim. (ist)

Sementara menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim Erwin Gunawan Hutapea mengatakan bahwa HLM kali ini merupakan rangkaian dari komitmen pemerintah provinsi, kabupaten dan kota seluruh Jawa Timur dengan seluruh stakeholder termasuk Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi. 

Erwin juga menyampaikan bahwa pada 27 Pebruari yang lalu pihaknya sudah melaksanakan rakorpusda dengan mengundang Kementerian dan Lembaga terkait dari Jakarta dan koordinasi di seluruh wilayah Jawa.dalam konteks mengendalikan inflasi. Serta beberapa hari lalu Pj Gubernur Jatim juga memimpin rakor terkait BBM dan LPG. Semuanya itu dalam rangka pengendalian inflasi jelas ramadhan dan hari raya Idul Fitri tahun ini.

Selanjutnya ia mengatakan ada satu komitmen yang disebut dengan Jatim Sigati. Jatim Sigati ini merupakan sinergi untuk menekan laju inflasi agar terkendali yang esensinya adalah bagian dari strategi 4K yang merupakan sebuah gerakan secara nasional di seluruh provinsi yang mencakup keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan juga memberikan komunikasi kepada masyarakat. 

"Jadi khusus Jawa Timur ada 8 program turunan dari 4K, yaitu mulai dengan stabilisasi melalui operasi pasar, gelar pangan murah dan juga SPHP menjaga kelancaran distribusi. Tidak hanya orang tapi juga barang agar semua masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok khususnya beras, cabai, telur dan daging ayam serta minyak goreng dengan harga yang wajar," bebernya. 

Dengan demikian, lanjut Erwin agar semua masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan Idul Fitri serta dalam konteks menjaga keterjangkauan harga sehingga pertumbuhan ekonomi yang sudah bagus di Jatim dan tentunya untuk kesejahteraan bagi masyarakat. (eko)

b-news.id skyscraper

Berita Lainnya

b-news.id skyscraper